Cool Blue Outer Glow Pointer
Animated Cool Shiny Blue Pointer

Senin, 11 Desember 2017

PROGRAM OJT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELATIHAN DI BLK BOYOLALI

BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian OJT
Pengertian On the job training adalah upaya terencana untuk memfasilitasi pembelajaran pengetahuan yang berhubungan dengan pekerjaan, keterampilan, dan perilaku oleh karyawan. Menurut Bernadin dan Russel, "Training is defined as any attempt to improve employee performance on a currently held job or one related to it. This usually means changes in spesific knowledges, skills, attitudes, or behaviors. To be effective, training should involve a learning experience, be a planned organizational activity, and be designed in response to identified needs."
Dengan kata lain On the Job Training adalah pelatihan dengan cara pekerja atau calon pekerja ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang sebenarnya, dibawah bimbingan dan pengawasan dari pegawai yang telah berpengalaman atau seorang supervisor.
Menurut PP No.31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional, Pelatihan kerja atau yang sekarang biasa kita kenal dengan istilah training adalah seluruh kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
Singkatnya,pelatihan kerja merupakan proses mengajarkan pengetahuan dan pengembangan keterampilan bekerja (vocational) serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik sesuai dengan standar.
B.       Tujuan OJT
Tujuan  on the job training :
1.      Memperoleh pengalaman langsung (bagi karyawan baru) mengenal jenis pengetahuan dan keterampilan  yang dibutuhkan.
2.      Mengamati secara langsung  apa yan menjadi tanggung jawabnya, melihat apa yang harus dikerjakan, mampu menunjukkan apa yang dikerjakan (salah dan benar) kemudian mempu menjelasakan tentang apa yang dikerjakan.
3.      Meningkatkan kemampuan  dan keterampilan  dengan jelas, mengamati, melihat dan mengerjakan sendiri di bawah bimbingan supervisor.
4.      Meningkatkan kecepatan menyelesaikan suatu pekerjaan  dengan mengulang-ulang jenis pekerjaan yang sama disertai kepercayaan diri.
5.      Meningkatkan diri mulai dari tingkat dasar, terampil dan akhirnya menjadi mahir.
C.       Manfaat OJT
Metode OJT sangat cocok untuk calon tenaga kerja karena masih memiliki sikap kerja yang positif menuju prestasinya. Calon tenaga kerja diharapkan memiliki gambaran atau pengetahuan sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja, rekan kerja dan pekerjaannya yang nyata. Calon tenaga kerja juga akan lebih cepat mengenal situasi kerjanya dan mampu berorientasi pada pekerjaaanya dengan lebih optimal.
Berikut manfaat program OJT bagi peserta pelatihan atau calon tenaga kerja :
1.      Peserta pelatihan mampu membedakan teori yang diperoleh di BLK dengan praktek dunia usaha
2.      Mendapatkan  pengalaman agar siap terjun langsung di dunia usaha
3.      Mampu  menjadi calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan tuntutan pasar kerja.
D.      Penerapan Program OJT di BLK Boyolali
Kata pelatihan dan pengembangan sudah sangat sering kita dengar. Kedua hal ini merupakan bagian vital dalam sebuah organisasi. Pelatihan dan pengembangan adalah dua hal yang berbeda. Pelatihan (training) adalah serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian, pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap seseorang. Sedangkan pengembangan (Development) mempunyai ruang lingkup lebih luas. Pengembangan merupakan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda  atau yang lebih tinggi dalam organisasi. Pengembangan biasanya berkaitan dengan peningkatan kemampuan intelektual atau emosional untuk melakukan pekerjaan lebih baik. Terdapat dua macam metode pelatihan yaitu on the job dan off the job. Teknik-teknik dalam on the job lebih sering digunakan untuk pelatihan. Sedangkan teknik-teknik dalam off the job lebih sering digunakan untuk pengembangan.
On the job training adalah suatu proses yang terorganisasi untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, kebiasaan kerja dan sikap karyawan. Adapun jenis metode penerapan OJT sebagai berikut :
1.      Job Instruction Training (Latihan Instruktur Pekerjaan)
Adalah dengan memberikan petunjuk-petunjuk pekerjaan secara langsung pada pekerjaan dan terutama digunakan untuk melatih para karyawan tentang cara-cara pelaksanaan pekerjaan sekarang. Pada metode ini didaftarkan semua langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pekerjaan sesuai dengan urutannya. Salah satu teknik dalam on the job di mana pelatih (trainer) diberikan pelatihan terlebih dahulu sebelum trainer tersebut itu memberikan pelatihan kepada staff. Kelebihan dari metode ini adalah pelatih telah mendapatkan keahlian tentang cara melatih sehingga pelatihan dapat dilakukan dengan lebih maksimal. Kelemahan dari metode ini adalah adanya tambahan biaya untuk melatih para pelatih.
2.      Job Rotation (Rotasi Pekerjaan)
Tujuan rotasi kerja adalah memperluas latar belakang karyawan dalam bisnis. Karyawan berpindah dalam periode tertentu dan diberi pengetahuan tentang bagian-bagian organisasi yang berbeda serta praktek berbagai majam ketrampilan manajerial.
3.      Apprenticeships / understudy / magang
Merupakan proses belajar dari seseorang atau beberapa orang yang lebih berpengalaman. Metode ini digunakan untuk mengembangkan keahlian perorangan, sehingga para karyawan yang bersangkutan dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaannya.
Magang dilakukan dengan cara peserta mengikuti kegiatan/pekerjaan yang dilakukan oleh pemangku jabatan tertentu yang sudah berpengalaman, untuk mempelajari bagaimana cara melakukan sesuatu kegiatan. Metode ini digunakan untuk mengembangkan keahlian perorangan sehingga para karyawan dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaannya. Metode magang tepat digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan tertentu seperti kayawan pengrajin.
Kelebihan magang adalah peserta/karyawan tidak turut campur secara langsung dalam pekerjaan sehingga tidak mempengaruhi pekerjaan pemangku jabatan tertentu. Selain itu magang juga dapat memberikan pelatihan yang ekstensif. Sedangkan kelemahan magang adalah waktunya yang relatif lama, biaya yang cukup mahal, dan kemungkinan kurangnya motivasi dari pemangku jabatan tertentu sehingga tidak menunjukkan pekerjaan yang benar.
4.      Coaching and counseling / bimbingan dan penyuluhan
Adalah suatu cara pelaksanaan pelatihan dimana atasan mengajarkan keahlian dan ketrampilan kerja kepada bawahannya. Dalam metode ini pengawas diperlukan sebagai petunjuk untuk memberitahukan kepada peserta mengenai tugas atau pekerjaan rutin yang akan dilaksanakan dan bagaimana cara mengerjakannya.
Dilaksanakan dengan cara peserta harus mengerjakan tugas dengan dibimbing oleh pejabat senior atau ahli. Penyuluhan efektif bila latihannya diindividualisasikan dan peserta belajar melakukan pekerjaan langsung.
Kelebihan metode ini adalah memudahkan tranfer belajar kepada para peserta/karyawan juga dapat menciptakan hubungan langsung antara karyawan dengan pelatih. Sedangkan kelemahannya adalah tidak memberikan waktu kerja penuh yang sesungguhnya.
5.      Demonstration and example / demonstrasi dan pemberian contoh
Dalam metode ini pelatih harus memberi contoh/memperagakan cara melakukan pekerjaan/cara bekerja suatu alat/mesin. Sangat efektif karena peserta mendapat teori dan praktek secara langsung sehingga memudahkan transfer belajar. Selain itu metode ini juga tidak membutuhkan fasiltas yang terpisah. Namun, kelemahan dari metode demonstrasi dan pemberian contoh adalah peserta/karyawan turut campur dengan pekerjaan sehingga jika melakukan kesalahan dapat merusak peralatan yang ada dan menghambat pekerjaan.
6.      Penugasan sementara
Penempatan peserta/karyawan pada posisi manajerial atau anggota panitia tertentu untuk jangka waktu yang ditetapkan. Peserta  terlibat dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah-masalah organisasional nyata. Kelebihan dari metode penugasan sementara adalah peserta/karyawan diberikan tanggung jawab secara langsung sehingga peserta/karyawan bekerja dengan serius. Kelemahnnya adalah tentang pemberian waktu yang relatif singkat.
Jenis pelatihan OJT yang paling dikenal adalah metode coaching (membimbing) atau understudy (sambil belajar). Disini, seseorang pekerja yang telah berpengalaman atau penyelia yang dilatih ditugaskan untuk melatih karyawan. Pada level bawah, orang yang dilatih bisa mendapatkan keterampilan dengan mengamati penyelia. Metode ini juga digunakan secara luas pada level manajemen yang tinggi
OJT memiliki beberapa keunggulan. Metode ini relatif tidak mahal karena orang yang dilatih belajar sambil bekerja. Tidak membutuhkan fasilitas diluar kantor yang mahal seperti ruang kelas atau peralat belajar tertentu. Metode ini juga memberikan pembelajaran, karena orang yang dilatih belajar sambil melakukannya dan mendapatkan timbal balik yang cepat atas prestasi mereka.
Jenis OJT yang cocok diterapkan di BLK Boyolali yaitu metode pemagangan dimana peserta pelatihan belajar praktik dan belum ikut menangani pekerjaan yang ada di perusahaan. Hal ini bisa mengurangi resiko kesalahan dan tidak mempengaruhi pekerjaan pemangku jabatan tertentu.
Pelaksanaan OJT di BLK sebenarnya sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas SDM baik kualitas instruktur maupun peserta pelatihan. Instruktur harus selalu mengupdate pengetahuan supaya  materi yang disampaikan tidak ketingalan zaman sehingga lulusan yang dihasilkan mampu bersaing mengikuti tuntutan pasar kerja.
Sementara OJT diperlukan peserta pelatihan dengan tujuan supaya peserta memiliki gambaran atau pengetahuan sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja, rekan kerja dan pekerjaannya yang nyata, sehingga setelah lulus peserta siap terjun ke dunia kerja.
E.       Kendala Pelaksanaan OJT di BLK Boyolali
Penerapan OJT di BLK Boyolali masih minim, bahkan hampir tidak terlaksana. Hal ini dikarenakan pembiayaan program yang dilaksanakan di BLK sangat tergantung dari pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Anggaran pelatihan baru diprioritaskan pada pelatihan di kelas atau workshop sehingga materi yang diperoleh belum sempurna dan peralatan juga terkadang tidak sama atau kurang sesuai dengan peralatan yang digunakan di perusahaan. Selain itu kendala lain yang dihadapi BLK Boyolali adalah kurangnya kerjasama yang dijalin antara BLK dengan perusahaan, sementara perusahaan yang ada di Boyolali cukup banyak.
F.        Solusi Mengatasi Kendala Penerapan Program OJT di BLK Boyolali
BLK Boyolali dalam penerapan program OJT masih banyak mengalami berbagai kendala. Berikut solusi yang bisa dilakukan oleh BLK Boyolali untuk mengatasi hambatan pelaksanaan OJT :
1.  Membangun jejaring dengan perusahan maupun dunia usaha dan industri (DUDI) sebagai tempat pelaksanaan OJT maupun penempatan lulusan pelatihan.
2.  Mengajukan anggaran untuk pelaksanaan OJT ke pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
3.      Meningkatkan kompetensi instruktur dengan menugaskan berlatih/magang di perusahaan.
4.     Memperbaiki sarana dan prasarana yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja.

5.      Relevansi materi yang diajarkan disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja.




Daftar Referensi

Manullang,M,Drs. 1984. Management Personalia. Jakarta Timur : Balai Aksara
Sastrohadiwiryo, B. Siswanto.2001. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
                         .  . Definisi OJT . [Online]. Tersedia : http://id.shvoong.com/business-management/management/2058328-job-training-ojt/ [5 Maret 2012]

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

 
i
l
a
l
o
y
o
B
K
L
B
i
n
i
m
u
S
g
o
l
B