BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
OJT
Pengertian On
the job training adalah upaya terencana untuk memfasilitasi pembelajaran
pengetahuan yang berhubungan dengan pekerjaan, keterampilan, dan perilaku oleh
karyawan. Menurut Bernadin dan Russel, "Training
is defined as any attempt to improve employee performance on a currently held
job or one related to it. This usually means changes in spesific knowledges,
skills, attitudes, or behaviors. To be effective, training should involve a
learning experience, be a planned organizational activity, and be designed in
response to identified needs."
Dengan kata lain
On the Job Training adalah pelatihan dengan cara pekerja atau calon pekerja
ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang sebenarnya, dibawah bimbingan dan
pengawasan dari pegawai yang telah berpengalaman atau seorang supervisor.
Menurut PP No.31
tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional, Pelatihan kerja atau yang
sekarang biasa kita kenal dengan istilah training adalah seluruh kegiatan untuk
memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja,
produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan
keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
Singkatnya,pelatihan
kerja merupakan proses mengajarkan pengetahuan dan pengembangan keterampilan
bekerja (vocational) serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu
melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik sesuai dengan standar.
B. Tujuan
OJT
Tujuan on the
job training :
1. Memperoleh
pengalaman langsung (bagi karyawan baru) mengenal jenis pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan.
2. Mengamati
secara langsung apa yan menjadi tanggung
jawabnya, melihat apa yang harus dikerjakan, mampu menunjukkan apa yang
dikerjakan (salah dan benar) kemudian mempu menjelasakan tentang apa yang
dikerjakan.
3. Meningkatkan
kemampuan dan keterampilan dengan jelas, mengamati, melihat dan
mengerjakan sendiri di bawah bimbingan supervisor.
4. Meningkatkan
kecepatan menyelesaikan suatu pekerjaan
dengan mengulang-ulang jenis pekerjaan yang sama disertai kepercayaan
diri.
5. Meningkatkan
diri mulai dari tingkat dasar, terampil dan akhirnya menjadi mahir.
C. Manfaat
OJT
Metode OJT sangat cocok untuk calon
tenaga kerja karena masih memiliki sikap kerja yang positif menuju prestasinya.
Calon tenaga kerja diharapkan memiliki gambaran atau pengetahuan sehingga dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja, rekan kerja dan pekerjaannya yang
nyata. Calon tenaga kerja juga akan lebih cepat mengenal situasi kerjanya dan
mampu berorientasi pada pekerjaaanya dengan lebih optimal.
Berikut manfaat program OJT bagi
peserta pelatihan atau calon tenaga kerja :
1. Peserta
pelatihan mampu membedakan teori yang diperoleh di BLK dengan praktek dunia
usaha
2. Mendapatkan pengalaman agar siap terjun langsung di dunia
usaha
3. Mampu menjadi calon tenaga kerja yang berkualitas
sesuai dengan tuntutan pasar kerja.
D. Penerapan
Program OJT di BLK Boyolali
Kata pelatihan
dan pengembangan sudah sangat sering kita dengar. Kedua hal ini merupakan
bagian vital dalam sebuah organisasi. Pelatihan dan pengembangan adalah dua hal
yang berbeda. Pelatihan (training)
adalah serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian,
pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap seseorang. Sedangkan
pengembangan (Development) mempunyai
ruang lingkup lebih luas. Pengembangan merupakan sebagai penyiapan individu
untuk memikul tanggung jawab yang berbeda
atau yang lebih tinggi dalam organisasi. Pengembangan biasanya berkaitan
dengan peningkatan kemampuan intelektual atau emosional untuk melakukan
pekerjaan lebih baik. Terdapat dua macam metode pelatihan yaitu on the job dan off the job. Teknik-teknik dalam on the job lebih sering digunakan untuk pelatihan. Sedangkan
teknik-teknik dalam off the job lebih
sering digunakan untuk pengembangan.
On the job
training adalah suatu proses yang terorganisasi untuk meningkatkan
keterampilan, pengetahuan, kebiasaan kerja dan sikap karyawan. Adapun jenis
metode penerapan OJT sebagai berikut :
1. Job Instruction Training
(Latihan Instruktur Pekerjaan)
Adalah dengan
memberikan petunjuk-petunjuk pekerjaan secara langsung pada pekerjaan dan
terutama digunakan untuk melatih para karyawan tentang cara-cara pelaksanaan
pekerjaan sekarang. Pada metode ini didaftarkan semua langkah-langkah yang
perlu dilakukan dalam pekerjaan sesuai dengan urutannya. Salah satu teknik
dalam on the job di mana pelatih (trainer) diberikan pelatihan terlebih dahulu
sebelum trainer tersebut itu memberikan pelatihan kepada staff. Kelebihan dari
metode ini adalah pelatih telah mendapatkan keahlian tentang cara melatih
sehingga pelatihan dapat dilakukan dengan lebih maksimal. Kelemahan dari metode
ini adalah adanya tambahan biaya untuk melatih para pelatih.
2. Job Rotation
(Rotasi Pekerjaan)
Tujuan rotasi
kerja adalah memperluas latar belakang karyawan dalam bisnis. Karyawan
berpindah dalam periode tertentu dan diberi pengetahuan tentang bagian-bagian
organisasi yang berbeda serta praktek berbagai majam ketrampilan manajerial.
3. Apprenticeships / understudy
/ magang
Merupakan proses
belajar dari seseorang atau beberapa orang yang lebih berpengalaman. Metode ini
digunakan untuk mengembangkan keahlian perorangan, sehingga para karyawan yang
bersangkutan dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaannya.
Magang dilakukan
dengan cara peserta mengikuti kegiatan/pekerjaan yang dilakukan oleh pemangku
jabatan tertentu yang sudah berpengalaman, untuk mempelajari bagaimana cara
melakukan sesuatu kegiatan. Metode ini digunakan untuk mengembangkan keahlian
perorangan sehingga para karyawan dapat mempelajari segala aspek dari
pekerjaannya. Metode magang tepat digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang
membutuhkan ketrampilan tertentu seperti kayawan pengrajin.
Kelebihan magang
adalah peserta/karyawan tidak turut campur secara langsung dalam pekerjaan
sehingga tidak mempengaruhi pekerjaan pemangku jabatan tertentu. Selain itu
magang juga dapat memberikan pelatihan yang ekstensif. Sedangkan kelemahan
magang adalah waktunya yang relatif lama, biaya yang cukup mahal, dan
kemungkinan kurangnya motivasi dari pemangku jabatan tertentu sehingga tidak
menunjukkan pekerjaan yang benar.
4. Coaching and counseling
/ bimbingan dan penyuluhan
Adalah suatu
cara pelaksanaan pelatihan dimana atasan mengajarkan keahlian dan ketrampilan
kerja kepada bawahannya. Dalam metode ini pengawas diperlukan sebagai petunjuk
untuk memberitahukan kepada peserta mengenai tugas atau pekerjaan rutin yang
akan dilaksanakan dan bagaimana cara mengerjakannya.
Dilaksanakan
dengan cara peserta harus mengerjakan tugas dengan dibimbing oleh pejabat
senior atau ahli. Penyuluhan efektif bila latihannya diindividualisasikan dan
peserta belajar melakukan pekerjaan langsung.
Kelebihan metode
ini adalah memudahkan tranfer belajar kepada para peserta/karyawan juga dapat
menciptakan hubungan langsung antara karyawan dengan pelatih. Sedangkan
kelemahannya adalah tidak memberikan waktu kerja penuh yang sesungguhnya.
5. Demonstration and example
/ demonstrasi dan pemberian contoh
Dalam metode ini
pelatih harus memberi contoh/memperagakan cara melakukan pekerjaan/cara bekerja
suatu alat/mesin. Sangat efektif karena peserta mendapat teori dan praktek
secara langsung sehingga memudahkan transfer belajar. Selain itu metode ini
juga tidak membutuhkan fasiltas yang terpisah. Namun, kelemahan dari metode
demonstrasi dan pemberian contoh adalah peserta/karyawan turut campur dengan
pekerjaan sehingga jika melakukan kesalahan dapat merusak peralatan yang ada
dan menghambat pekerjaan.
6. Penugasan
sementara
Penempatan
peserta/karyawan pada posisi manajerial atau anggota panitia tertentu untuk
jangka waktu yang ditetapkan. Peserta
terlibat dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah-masalah
organisasional nyata. Kelebihan dari metode penugasan sementara adalah
peserta/karyawan diberikan tanggung jawab secara langsung sehingga
peserta/karyawan bekerja dengan serius. Kelemahnnya adalah tentang pemberian
waktu yang relatif singkat.
Jenis pelatihan
OJT yang paling dikenal adalah metode coaching
(membimbing) atau understudy (sambil
belajar). Disini, seseorang pekerja yang telah berpengalaman atau penyelia yang
dilatih ditugaskan untuk melatih karyawan. Pada level bawah, orang yang dilatih
bisa mendapatkan keterampilan dengan mengamati penyelia. Metode ini juga
digunakan secara luas pada level manajemen yang tinggi
OJT memiliki
beberapa keunggulan. Metode ini relatif tidak mahal karena orang yang dilatih
belajar sambil bekerja. Tidak membutuhkan fasilitas diluar kantor yang mahal
seperti ruang kelas atau peralat belajar tertentu. Metode ini juga memberikan
pembelajaran, karena orang yang dilatih belajar sambil melakukannya dan
mendapatkan timbal balik yang cepat atas prestasi mereka.
Jenis OJT yang
cocok diterapkan di BLK Boyolali yaitu metode pemagangan dimana peserta
pelatihan belajar praktik dan belum ikut menangani pekerjaan yang ada di
perusahaan. Hal ini bisa mengurangi resiko kesalahan dan tidak mempengaruhi
pekerjaan pemangku jabatan tertentu.
Pelaksanaan OJT
di BLK sebenarnya sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas SDM baik
kualitas instruktur maupun peserta pelatihan. Instruktur harus selalu
mengupdate pengetahuan supaya materi
yang disampaikan tidak ketingalan zaman sehingga lulusan yang dihasilkan mampu
bersaing mengikuti tuntutan pasar kerja.
Sementara OJT
diperlukan peserta pelatihan dengan tujuan supaya peserta memiliki gambaran
atau pengetahuan sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja,
rekan kerja dan pekerjaannya yang nyata, sehingga setelah lulus peserta siap
terjun ke dunia kerja.
E. Kendala
Pelaksanaan OJT di BLK Boyolali
Penerapan OJT di BLK Boyolali masih
minim, bahkan hampir tidak terlaksana. Hal ini dikarenakan pembiayaan program
yang dilaksanakan di BLK sangat tergantung dari pemerintah baik pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah. Anggaran pelatihan baru diprioritaskan pada pelatihan
di kelas atau workshop sehingga materi yang diperoleh belum sempurna dan
peralatan juga terkadang tidak sama atau kurang sesuai dengan peralatan yang
digunakan di perusahaan. Selain itu kendala lain yang dihadapi BLK Boyolali
adalah kurangnya kerjasama yang dijalin antara BLK dengan perusahaan, sementara
perusahaan yang ada di Boyolali cukup banyak.
F.
Solusi Mengatasi Kendala Penerapan
Program OJT di BLK Boyolali
BLK Boyolali dalam penerapan
program OJT masih banyak mengalami berbagai kendala. Berikut solusi yang bisa
dilakukan oleh BLK Boyolali untuk mengatasi hambatan pelaksanaan OJT :
1. Membangun
jejaring dengan perusahan maupun dunia usaha dan industri (DUDI) sebagai tempat
pelaksanaan OJT maupun penempatan lulusan pelatihan.
2. Mengajukan
anggaran untuk pelaksanaan OJT ke pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
3. Meningkatkan
kompetensi instruktur dengan menugaskan berlatih/magang di perusahaan.
4. Memperbaiki
sarana dan prasarana yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja.
5. Relevansi
materi yang diajarkan disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja.
Daftar Referensi
Manullang,M,Drs.
1984. Management Personalia. Jakarta Timur : Balai Aksara
Sastrohadiwiryo,
B. Siswanto.2001. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
. .
Definisi OJT . [Online]. Tersedia : http://id.shvoong.com/business-management/management/2058328-job-training-ojt/ [5 Maret
2012]
0 komentar:
Posting Komentar